POSKOTA.TV-(4/9/2024) Pilkada 2024 serentak di seluruh wilayah di Indonesia menjadi pesta demokrasi akbar tahun ini, pasalnya Pilkada Serentak tahun 2024 akan diikuti sebanyak 37 provinsi, kemudian 508 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024.
Menjelang pemilihan kepala daerah tahun ini tidak sedikit para calon merapat ke sejumlah partai politik yang memilih suara terbanyak bahkan hingga menjalin koalisi dengan sejumlah partai lainnya .
Menanggapi fenomena tersebut, menurut mantan bupati Majalengka H.Karna Sobahi yang kini mencalonkan kembali dalam kontestasi pilkada Kabupaten Majalengka tahun ini mengatakan, “Terkadang kumpulan koalisi itu tidak sebanding lurus dengan suara yang diperoleh dalam pilkada,karena pilkada itu banyak ditentukan oleh pigure yang banyak tampil ke rakyat” Tandasnya.
Lebih lanjut, Karna Sobahi menjelaskan ” Sebab nanti itu calon yang akan menawarkan program, calon yang bersilaturahmi,calon memberi,tidak partai kan ,beda dengan legislatif kan” Ungkapnya
Hal ini menurut Karna Sobahi mengingatkan pengalaman dirinya di pilkada tahun 2013 yang lalu saat menjadi calon bupati kabupaten Majalengka ,hampir 49 persen partai diambil alih oleh pasangan Apang Sopandi dan Nasir, padahal PDIP hanya 15 persen.
Kendati demikian dengan jumlah yang tidak sebanding,pasangan Karna Sobahi dan Tarsono saat itu mampu mencuri hati rakyat dan melenggang ke Pendopo. (EK)
