Kapolda DIY Suwondo: Semua Tersangka Kasus Penusukan Santri Telah Ditangkap

Poskota.tv–Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan di hadapan ribuan santri yang hadir menyampaikan, semua pelaku penusukan santri telah ditangkap polisi bersama masyarakat. 

“Kepada publik dan para kyai semua saya laporkan bahwa diawali kami sudah melakukan penangkapan bersama dengan masyarakat, dua orang tersangkà lalu berkembang bertambah menjadi tiga orang. Lalu dari lima orang ini kami dapat siapa yang memberikan mereka, mengumpulkan mereka tadi malam tertangkap jam 18.00 WIB dan yang lebih Alhamdulillah, pelaku yang melakukan penusukannya tertangkap tadi malam jam 23.00 WIB,” kata Irjen Suwondo, Selasa (29/10/2024).

Suwondo berujar polisi akan merilis kasus tersebut sore nanti. “Kami tidak bisa langsung rilis, karena tidak boleh berburu-buru. Nanti sore akan kita rilis semua,” ujar Kapolda Suwondo.

Di sisi lain, Irjen Suwondo menyatakan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.  “Kejadian kemarin sungguh mengagetkan kami. Pertama saya menyampaikan rasa simpati dan perasaan menyesal atas peristiwa itu. Saya menyatakan tanggung jawab atas peristiwa tersebut,” paparnya.

Santri Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memadati lapangan dan halaman depan Kepolisian Daerah (Polda) DIY.

Aksi ini dilakukan buntut dari kasus penusukan santri Pondok Pesantren Krapyak oleh gerombolan pemuda yang sedang dalam pengaruh miras beberapa waktu lalu.

Di lokasi menunjukkan, para santri mulai berkumpul di kawasan Polda DIY sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Mereka tiba menggunakan beberapa bus sehingga akses jalan di sekitar Polda DIY sempat ditutup.

Ketua PWNU DIY, Zuhdi Muhdor mengapresiasi kepolisian yang telah merespons cepat tuntutan santri. “Ketika kita berada pada suasana peringatan hari santri, ada peristiwa penusukan. Kemudian, kepolisian dengan tanggap dan sigap menangkap pelakunya,” kata Zuhdi.

Sedangkan Koordinator aksi solidaritas santri Yogyakarta, Muiz mengatakan bahwa total santri yang hadir dalam aksi tersebut diperkirakan mencapai 7.000 hingga 8.000 orang. “Catatan kami diperkirakan sekitar 7.000 sampai 8.000 orang,” ujar Muiz.

Abdul Muiz membacakan pernyataan sikap tangkap dan adili semua pelaku penusukan.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya secara hukum, dan menyeretnya ke pengadilan. Berikan keadilan untuk korban dan keluarga,” kata Abdul Muiz.

Para santri membawa poster berisi penolakan terhadap minuman keras dan kecaman atas insiden penusukan santri Krapyak, Kota Yogyakarta, pada 23 Oktober 2024 lalu.

Mereka datang dengan membawa berbagai poster dan spanduk bernada penolakan terhadap peredaran miras seperti ‘JOGJA DARURAT MIRAS!’, ‘ISLAM TEGAS TOLAK MIRAS’, NYENGGOL SANTRI GETUN MBURI, “Santri Bukan Objek Kekerasan” dan lain sebagainya.(Omi)

Teks foto: Irjen Suwondo Naunggolan di tengah tengah para santri 

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img