POSKOTA.TV-.Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Pasangan Eman-Dena (HADE) mengalami peningkatan signifikan, mencapai 64,9 persen. Kenaikan ini menjadi salah satu indikator kuat dukungan masyarakat terhadap pasangan calon ini menjelang Pilkada Bupati Majalengka yang akan dilaksanakan pada November 2024. Survei tersebut dilakukan pada rentang waktu 16-19 Oktober 2024 dan mencerminkan tren yang positif bagi HADE.
Kenaikan elektabilitas Pasangan Eman-Dena dari 54,8 persen pada survei bulan sebelumnya menjadi 64,9 persen menunjukkan kepercayaan rakyat yang semakin kuat.
“(Elektabilitas) Pak Eman naik, di bulan September kisaran 54,8 persen, sekarang 64,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Kamis (7/11/2024).
Lebih lanjut,Burhanudin mengungkapkan “Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, pada simulasi dua pasangan calon, pasangan Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan unggul dengan mendapat dukungan sebesar 64.9%, sementara pasangan Karna Sobahi dan Koko Suyoko mendapat dukungan sebesar 31.3%. Sisanya massa mengambang sekitar 3.8%,”ungkapnya, dalam rilis secara online hasil survei yang dilakukan pada 16 – 19 Oktober 2024,ungkapnya.Kamis (7/11/2024)
Di sisi lain, elektabilitas Pasangan Karna-Koko mengalami penurunan menjadi 31,3 persen, turun dari 33,7 persen yang diperoleh pada survei September 2024.
Survei ini merupakan bagian dari upaya untuk memahami dinamika dukungan politik menjelang pemilihan. Perubahan elektabilitas yang terjadi pada Pasangan Eman-Dena dan Pasangan Karna-Koko menunjukkan adanya pergeseran preferensi pemilih, serta respons masyarakat terhadap program dan strategi kampanye yang disampaikan. Berdasarkan data, sekitar 89,3 persen warga Majalengka sudah mengetahui tentang Pilkada yang akan datang.
Hasil positif bagi HADE dapat menjadi momentum untuk memperkuat strategi kampanye mereka, dengan fokus pada isu-isu yang mendulang suara masyarakat.
Pasangan Karna-Koko perlu mengevaluasi dan merumuskan kembali pendekatan yang lebih efektif agar mampu menarik kembali perhatian pemilih yang telah beralih.
Burhanuddin Muhtadi, peneliti utama Indikator Politik Indonesia, menyatakan bahwa hasil survei menunjukkan kecenderungan positif bagi Pasangan Eman-Dena. Ia menekankan bahwa tagline “Majalengka Langkung Sae” memiliki resonansi yang kuat di kalangan masyarakat, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas mereka sebelum pilkada. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi kedua pasangan calon dalam merencanakan langkah selanjutnya dalam kampanye mereka.
“Mengapa terjadi stagnasi, salah satunya karena persepsi publik terhadap Pak Karna itu cenderung kurang positif, misalnya terkait isu korupsi banyak yang mengatakan buruk, kemudian juga soal isu ekonomi. Itu yang menjelaskan mengapa elektabilitas Pak Karna itu cenderung stagnan bahkan mulai disalip bulan lalu oleh lawannya yaitu Eman Suherman,” papar Burhanuddin
Respon Masyarakat terhadap Tagline “Majalengka Langkung Sae”
Masyarakat Majalengka memberikan respon positif terhadap tagline yang diusung oleh Pasangan Eman-Dena, mencerminkan harapan untuk kemajuan daerah.
Persepsi ini berpotensi meningkatkan dukungan masyarakat, jika disertai dengan program yang konkret dan relevan dengan kebutuhan mereka.