POSKOTA.TV – Satu pekan setelah proses pemungutan suara pada Rabu (27/11/2024) kemarin, KPU Kabupaten Majalengka mulai melakukan rekapitulasi tingkat kabupaten. Rencananya, tahapan tersebut berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (4/11/2024) besok.
Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Teguh Fajar Pratama, menjelaskan bahwa penjadwalan rekapitulasi selama dua hari dilakukan dengan pertimbangan cermat atas jumlah kecamatan yang ada. “Alhamdulillah, hari ini, tanggal 3 Desember kami di KPU Kabupaten Majalengka melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi. Estimasi dua hari ini menyesuaikan dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Majalengka, yang tercatat ada 26 kecamatan,” kata Teguh di sela acara rekapitulasi yang digelar di salah satu hotel bintang empat di Majalengka Kulon, Selasa (3/12/2024). Dia menambahkan bahwa hotel tersebut dipilih sebagai lokasi rapat demi memberikan suasana yang nyaman dan professional bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penting ini.
1. Proses rekapitulasi tingkat kecamatan berjalan lancar
Dijelaskan oleh Teguh, semua sesi rekapitulasi suara yang dilakukan pada tingkat kecamatan berjalan dengan sangat lancar. “Rekapitulasi terakhir kami terima dari Kecamatan Maja, yang menjadi keystonenya di antara 26 kecamatan lain. Kami melaksanakan rekapitulasi secara berjenjang, mulai dari tingkat TPS, kemudian direkap di tingkat kecamatan, dan akhirnya menerima hasil dari Kecamatan Maja,” jelasnya sambil menunjukkan data yang terkumpul dari setiap kecamatan. Sebelum tahapan rekapitulasi tingkat kabupaten dimulai, Teguh menegaskan bahwa mereka telah melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi kemungkinan kendala yang mungkin timbul.
“Kami telah melakukan mitigasi, seperti sinkronisasi data untuk memastikan tidak ada kesalahan. Kami juga siap siaga menghadapi berbagai tantangan, agar rapat pleno ini berjalan semulus mungkin,” ungkap dia dengan optimisme yang tinggi.
Setelah itu, pihak KPU berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait, termasuk kepolisian dan organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama proses rekapitulasi berlangsung.
“Alhamdulillah, sejauh ini, proses ini berjalan lancar. Kami berharap dapat mencapai hasil yang baik dan transparan hingga akhir rekapitulasi hari ini,” lanjutnya, menunjukkan komitmen KPU untuk menjaga integritas pemilu.
2. Pj Bupati apresiasi semua pihak
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, memberikan apresiasi mendalam kepada semua pihak penyelenggara Pilkada yang dinilai telah bekerja dengan sangat baik untuk memastikan pilkada berlangsung lancar dan tanpa insiden yang berarti. Di Kabupaten Majalengka, disampaikan oleh Dedi bahwa sudah dipastikan tidak perlu ada Pemungutan Suara Ulang (PSU), yang menjadi indikasi tingginya kepercayaan publik terhadap proses pemilu. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh PPK, PPS, KPU, dan Panwas yang telah bekerja keras. Pemilu di Majalengka berjalan dengan aman dan tertib. Dengan penuh rasa syukur, kami tidak mengalami PSU. Semoga selama dua hari ini, proses rekapitulasi dapat berjalan tanpa kendala,” kata Dedi dengan penuh rasa syukur.
“Terima kasih juga kepada elit politik dan tim sukses yang telah menjaga kondusifitas di Kabupaten Majalengka, serta masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam pemilu,” tambahnya, menunjukkan rasa terima kasih kepada semua elemen yang terlibat.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga membahas mengenai angka partisipasi pemilih, yang menurutnya masih bersifat sementara.
“Tadi saya mendapatkan gambaran awal mengenai partisipasi yang meningkat jika dilihat dari kehadiran, namun turun jika dihitung dari suara yang sah. Meski begitu, dibandingkan dengan kabupaten tetangga, kita masih mampu bertahan di atas rata-rata nasional,” ungkap dia, memberikan harapan untuk partisipasi yang lebih baik ke depan.
3. Dua KPPS Meninggal dunia.
Sementara itu, pada Pilkada serentak kemarin, tercatat dengan penuh keprihatinan bahwa dua petugas KPPS meninggal dunia. Dua petugas tersebut berasal dari Desa Dayeuhwangi, Kecamatan Lemahsugih dan Desa Salagedang, Kecamatan Sukahaji. Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya memberikan dukungan kepada petugas pemilu yang bekerja di garis depan. Bagi ahli waris almarhum, mereka akan menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Santunan itu sendiri diserahkan dengan penuh penghormatan saat apel pagi, Senin (2/12/2024), sebagai bentuk kontribusi dan perhatian pemerintah terhadap tenaga kerja yang telah berkorban.
“Kami menyerahkan santunan kepada perwakilan ahli waris dari petugas KPPS yang meninggal,” kata Dedi Supandi dengan nada serius.
Besaran santunan yang diterima oleh ahli waris KPPS masing-masing adalah sebesar Rp42 juta, yang menjadi hak mereka sebagai imbalan atas jasa dan pengabdian yang telah diberikan. Dedi menjelaskan bahwa Pemkab Majalengka berkomitmen penuh dalam memberikan jaminan perlindungan kepada semua petugas PPK, PPS, hingga KPPS melalui pembiayaan premi jaminan baik dari BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan, untuk menjamin kesejahteraan mereka, terutama saat mereka menjalankan tugas yang berisiko tinggi