POSKOTA.TV – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang menjadikan Anindya Bakrie sebagai ketua umum mendapat sorotan berbagai pihak.
Pengamat hukum Emrus Sihombing menyoroti adanya gempa di tubuh Kadin menyesalkan dengan kehadiran Menkumham Supratman Andi Agtas hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo pada acara konferensi pers yang dihelat oleh Anindya Bakrie di Menara Kadin, Jakarta, Minggu (15/9).
Pelaksanaan munaslub tersebut masih menjadi polemik dan tidak sesuai dengan Keppres No. 18 tahun 2022 tentang AD/ART Kadin Indonesia. “Pejabat pemerintah maupun pejabat negara lainnya tidak elok hadir di situ, siapa pun itu,” ujar Emrus kepada POSKOTA. TV, Kamis (18/9).
Kadin, tambah Emrus merupakan organisasi ekonomi yang tidak sepatutnya dipaksakan melakukan munaslub. Hal tersebut, kata dia berbeda dengan organisasi politik yang berkaitan dengan kekuasaan. “Biarkan saja mengalir sampai akhir masa jabatan (kepengurusan Kadin). Menjelang berakhir masa jabatan nanti biarkan mereka bertarung para dengan kekuatan-kekuatan masing-masing berdasarkan profesionalitas,” ujarnya.
Menurut dia, munaslub itu bisa-bisa saja dilakukan, apabila Arsjad Rasjid sebagai ketua umum yang resmi dan sesuai dengan AD/ART melakukan kesalahan dan melanggar aturan. Para pejabat diminta untuk tidak memberikan dukungan kepada Munaslub Kadin yang tak sesuai dengan AD/ART.
“Saya melihat Arsjad tidak melanggar AD/ART sehingga tidak begitu urgen dilakukan munaslub dan kemudian tidak ada dugaan korupsi atau manipulasi entah keuangan atau apapun ya sehingga tidak urgen,” tandas Emrus.
Emrus menyebut Kadin seharusnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penguatan industri-industri di dalam negeri, tanpa harus melibatkan politik di dalamnya. “Kadin seharusnya tidak melakukan munaslub.
Dia harus fokus menaungi pengusaha dan memajukan perdagangan serta industri di Indonesia. Kalau itu terjadi seperti itu (Munaslub), kan seperti ada kekuatan-kekuatan politik tertentu atau invisible hand (tangan tersembunyi),” ujar dia. (lan)