POSKOTA.TV- (Rabu 2/10/2024) Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak pada November 2024 mendatang, dengan sekitar 1 juta pemilih yang akan mengekspresikan suara mereka. Saat ini, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati telah ditetapkan oleh KPU dan mendapatkan nomor urut, di mana pasangan nomor urut 1 adalah Eman Suherman-Dena M. Ramadhan, dan nomor urut 2 adalah Karna Sobahi-Koko Suyoko. Pasangan pertama didukung oleh 12 partai politik, sementara pasangan kedua memperoleh dukungan dari 6 partai politik. Dengan latar belakang seperti ini, politik di Majalengka semakin memanas menjelang pemilihan.
Menurut Praktisi Hukum Indra Sudrajat, SH., budaya politik di Majalengka cenderung bersifat statis, yang terlihat dari beberapa serangan di media sosial menggunakan akun palsu untuk menjatuhkan lawan. Namun, saat ini, Majalengka berada dalam masa transisi dari politik yang statis menuju yang lebih dinamis. Hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan dipelopori oleh tokoh muda, Irfan Nur Alam, yang berani menampilkan diri dan tidak bersembunyi di balik identitas anonymous untuk mengubah tatanan politik daerah.
Indra Sudrajat lebih lanjut menyatakan bahwa keberanian Irfan Nur Alam menjadi pelopor gaya politik dinamis ini membawa konsekuensi besar. Menjadi figur yang berani, Irfan telah menghadapi tantangan dan risiko besar, termasuk menjadi korban politik yang berakibat pada penangkapan dan harus menghadapi proses hukum. Meski demikian, kontribusi Irfan dalam menempatkan pejabat daerah, termasuk ASN pada jabatan strategis, menunjukkan dampak positif atas dinamisasi politik yang diusungnya. Tanpa ragu, kemunculan Irfan telah memberikan warna baru dalam politik Majalengka yang patut diperhatikan lebih lanjut.(EK)