Kominfo dan Limau Digital Bekasi Ajak Mahasiswa Melek Teknologi untuk Hadapi Era Digital

Poskota.tv-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bekasi melalui Organisasi Limau Digital menggelar diskusi bertema “Optimalisasi Hilirisasi Digital Menuju Indonesia Emas” Acara ini diselenggarakan untuk mahasiswa Institut At-Taqwa KH Noer Ali, bertempat di Kedai Kopi Milineal, Jl. Raya Babelan, Kebalen, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (6/10/24).

Martin, anggota Organisasi Limau Digital, dalam sambutannya, menekankan pentingnya generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk melek teknologi. “Kalian, generasi muda, mahasiswa dan mahasiswi Institut At-Taqwa KH Noer Ali, harus melek teknologi, terutama bagi kalian yang berlatar belakang jurusan agama dan dakwah. Teknologi akan membantu kalian dalam menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan hardskill dan softskill di era digital ini, khususnya bagi mahasiswa bidang agama. Menurutnya, teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mempermudah pekerjaan, termasuk dalam dakwah. “Dengan digitalisasi, dakwah akan lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama melalui pendekatan yang lebih emosional,” tambah Martin.

Diskusi ditutup dengan pantun dari Martin yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.

Pemateri awal, Suluh Gembyang Ciptadi, akademisi dan dosen dari Universitas Pancasila, menjelaskan mengenai hilirisasi digital. Ia membahas empat pilar utama, yakni digital etika, digital safety, digital skill, dan budaya digital. Sekitar 90 mahasiswa tampak antusias menyimak materi yang disampaikan melalui proyektor.

Sesi kedua diisi oleh Bandot DM, seorang mantan jurnalis dengan pengalaman 20 tahun. Bandot menjelaskan tentang bahaya media sosial dan pentingnya menjaga keamanan data. “Ada yang namanya Big Data, di mana semua data yang kalian unggah di media sosial akan tersimpan di sana. Apa yang kalian posting, akan selalu meninggalkan jejak digital,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar mahasiswa bijak dalam menggunakan media sosial. “Misalnya, jika kalian memposting foto tanpa busana, jejak digitalnya tidak akan pernah hilang. Bijaklah dalam menggunakan media sosial agar tidak menyesal di kemudian hari,” tegas Bandot.

Diskusi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias mengajukan pertanyaan langsung kepada para pemateri. Mereka berharap acara serupa dapat digelar lebih sering untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi dan dunia digital. (EF)

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img