POSKOTA.TV – LPT-PBNU (Lembaga pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) menggelar seminar yang bertajuk, “Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan dan Entrepreneurship” pada Minggu, 10 November 2024, di Gedung Pertemuan Kelurahan Kebalen, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Attaqwa KH. Noer Ali, Budi Renaldi, yang juga bertindak sebagai panitia pelaksana.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Hasan Basri, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bekasi; Baha’rul Rifqi, Presidium Nasional BEM PTNU se-Nusantara; serta Yusril Nager, Wakil Ketua Bidang Kepemudaan PC GP Ansor Kota Bekasi. Mereka mengajak para mahasiswa untuk berani mengambil peran sebagai pemimpin.
Yusril Nager, dalam penyampaiannya, mengungkapkan bahwa menjadi pemimpin adalah seni dalam melayani masyarakat. “Idealisme ada dalam diri para mahasiswa, namun masih dalam tahap proses. Karena dalam jiwa mahasiswa ada ego yang besar, proses kepemimpinan dimulai dari sini. Pemimpin sejati memberikan teladan, bukan sekadar instruksi,” ujar Yusril (10/11). Ia juga menambahkan bahwa menjadi pemimpin tidaklah mudah, seseorang harus mampu memengaruhi diri sendiri sebelum memengaruhi orang lain.
Selanjutnya, Hasan Basri, yang berlatar belakang sebagai santri dan saat ini menjabat Ketua PC GP Ansor, menyampaikan pentingnya nilai agama dalam kepemimpinan. “Sebagai seorang santri dan Ketua GP Ansor, saya berharap mahasiswa muda dapat menjadi pemimpin di dunia politik yang berlandaskan iman,” tutur Hasan. Ia juga menceritakan bahwa semasa muda ia berani mengambil risiko dalam keputusan-keputusan yang diambilnya, yang membantunya mengembangkan jiwa entrepreneur.
Acara ini ditutup oleh pemateri terakhir, Baha’rul Rifqi, yang juga merupakan pebisnis. Ia mengajak peserta untuk aktif berorganisasi dan berani mencoba dunia bisnis. “Jadilah pemimpin dan masuk dalam organisasi. Menjadi ketua BEM akan mengajarkan jiwa kepemimpinan. Setelah itu, jangan takut mencoba di dunia bisnis; kegagalan adalah bagian dari proses,” kata Baha’rul, menekankan pentingnya keberanian dalam berwirausaha.
Seminar nasional ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, memberikan kesempatan bagi peserta untuk menggali lebih dalam tentang materi yang disampaikan. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang berdedikasi serta memiliki jiwa entrepreneur. (EF)