Momen Pengukuhan Guru Besar UNMA Menepis Kabar Konflik Internal yang Beredar

POSKOTA.TV – Sabtu (1/2/2025).Pengukuhan Guru Besar Universitas Majalengka (UNMA) merupakan peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan akademis institusi tersebut. Momen ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi pemersatu bagi seluruh civitas akademika UNMA, termasuk jajaran rektorat dan pengurus yayasan. Kehadiran semua pihak dalam acara tersebut mengisyaratkan bahwa kabar-kabar miring mengenai konflik internal di antara jajaran Yayasan UNMA tidak memiliki dasar yang kuat. Sebaliknya, suasana yang hangat dan penuh kebahagiaan menggambarkan kesolidan dan komitmen bersama untuk terus memajukan institusi.

Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Majalengka, Bapak Komjen Pol (Purn) Drs Nanan Soekarna, menekankan pentingnya kebersamaan dalam sambutannya. Dalam situasi yang berpotensi menimbulkan ketegangan, beliau jelas menunjukkan bahwa perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara yang benar dan konstruktif. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam organisasi, kepentingan individu harus dipisahkan dari kepentingan organisasi. Pernyataan ini sangat relevan dalam konteks akademik, di mana kolaborasi dan dialog konstruktif sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

“Tadi kita lihat hadir semua, pengurus yayasan hadir , pengawas, pembina, saya , jadi yang penting guyub paguyuban kedalam karena perbedaan pendapat kita bisa selesaikan dengan benar . Kita pisahkan kepentingan perorangan dengan kepentingan organisasi , seperti yang tadi saya sampaikan dalam sambutan untuk mengajak ke Values For Value jangan ke Fulus , nanti ribut” Tegasnya

Pengukuhan Guru Besar ini bukan hanya menjadi momentum untuk merayakan pencapaian individu, tetapi juga sebagai refleksi dari kemajuan kolektif yang telah diraih oleh UNMA. Dalam setiap langkah yang diambil oleh universitas, jelas terlihat upaya untuk mengedepankan nilai-nilai positif dan menghindari konflik yang tidak perlu. Nanan juga mengingatkan akan pentingnya Values for Value, yang menekankan bahwa tujuan pendidikan bukanlah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan materi, melainkan untuk memastikan nilai-nilai yang berkelanjutan dalam pengembangan SDM.

Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh banyak tokoh penting dan alumni, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap UNMA. Hal ini membuktikan bahwa meskipun ada isu-isu yang beredar, citra positif UNMA tetap terjaga di mata publik. Keberhasilan pengukuhan ini menjadi simbol bahwa UNMA mampu bertahan dan berkembang meskipun dalam berbagai tantangan yang ada.

Sebagai kesimpulan, momen pengukuhan Guru Besar di UNMA adalah sebuah langkah signifikan yang menepis setiap rumor mengenai konflik internal. Acara ini tidak hanya menegaskan komitmen bersama, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan akademis dan organisasi. Dengan semangat kebersamaan, UNMA berkomitmen untuk terus maju dan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur dalam berorganisasi dan berkontribusi kepada masyarakat.(EK

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img