POSKOTA.TV | Jakarta – Sebuah video menyita perhatian publik terjadi di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) RI setelah yang merekam seorang ibu histeris di dalam gedung menjadi viral. Dalam video tersebut yang didapat media ini pada Sabtu 13 September 2025, terlihat seorang ibu yang mengaku datang dari Sumatera Utara ini mengklaim melaporkan kasus dugaan korupsi fantastis senilai Rp700 triliun.
Dengan suara bergetar, ibu tersebut terdengar memohon langsung kepada Jaksa Agung. “Tolong, Pak Jaksa Agung, saya masyarakat yang mau melaporkan korupsi di Kejaksaan Agung ini, tetapi saya dimain-mainkan sama intel ini,” teriaknya. Rekaman ini dengan cepat menyebar luas dan menuai beragam reaksi.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya merasa jiwanya terancam. “Saya jauh-jauh dari Sumatera Utara, bukan kecil yang saya laporkan, Pak, Rp700 triliun. Tolong, saya mau dibunuh ini. Nyawa saya pertaruhkan, saya dimain-mainkan di sini,” lanjutnya, menuding adanya ancaman terhadap keselamatannya.
Nominal Rp700 triliun yang disebutkan sontak memicu perdebatan sengit di media sosial. Banyak netizen mendesak pihak Kejagung untuk menanggapi serius laporan ini dan memberikan perlindungan bagi si pelapor. Di sisi lain, beberapa pihak juga meragukan kebenaran klaim tersebut karena angka yang sangat besar dan belum adanya bukti kuat.
Hingga saat ini, pihak Kejaksaan Agung belum memberikan keterangan resmi. Juru bicara Kejagung belum menanggapi pertanyaan media terkait identitas ibu tersebut, kebenaran laporannya, ataupun dugaan adanya ancaman dan penghalangan yang disebutkannya.
Insiden ini menjadi sorotan tajam, tak hanya karena nominal fantastis yang disebut, tetapi juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi whistleblower atau pelapor kasus korupsi. Jeritan histeris ibu itu menjadi pengingat bahwa keselamatan dan rasa aman bagi mereka yang berani mengungkap dugaan korupsi harus menjadi prioritas utama. Tanpa jaminan perlindungan, dikhawatirkan proses penegakan hukum terhadap korupsi akan terhambat dan tidak berjalan transparan.
(editor:igo)