POSKOTA.TV | Tangerang – Ribuan langkah kaki berpadu dalam satu tujuan kemanusiaan: mengakhiri polio. Rotary Indonesia melalui Distrik 3410 dan 3420 sukses menyelenggarakan kampanye nasional Hari Polio Sedunia 2025 yang diberi tajuk “One Day, One Fokus: Ending Polio” dan berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Fokus utama kampanye ini adalah meningkatkan cakupan imunisasi di tengah laporan munculnya kasus outbreak polio di beberapa daerah Indonesia.
Dua Pusat Aksi Utama
Acara ini digelar secara hibrida (daring dan luring) di seluruh Indonesia dengan dua pusat kegiatan utama:
- Karawaci, Tangerang (Distrik 3410): Menjadi pusat Fun Walk dan edukasi, dengan melibatkan Rotary Area Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
- Semarang (Distrik 3420): Menjadi pusat kegiatan Fun Run serentak dan titik sentral untuk pencatatan rekor MURI untuk Penyuluhan Polio secara Serentak dengan Peserta Terbanyak.
Komitmen Jangka Panjang vs. Ancaman Jangka Pendek
District Governor Rotary 3410, Dr. Ir Sanny Suharli, MM, menekankan bahwa meskipun Rotary International telah menjadi mitra utama dalam Global Polio Eradication Initiative (GPEI) selama lebih dari 30 tahun, munculnya kembali kasus di Indonesia menunjukkan bahwa perjuangan belum selesai.
”Indonesia pernah bebas polio, namun kenyataan adanya outbreak membuktikan bahwa virus ini masih mengintai. Hari Polio Sedunia ini adalah penegasan kembali komitmen kita: jangan lengah. Polio hanya bisa dikalahkan dengan imunisasi yang merata dan lengkap,” ujar Dr. Sanny di Karawaci.
Aktivitas Edukasi yang Mengubah Mindset
Kegiatan di Karawaci, yang berlangsung dari pukul 06.30 hingga 11.10 WIB, didesain untuk menjangkau keluarga dan anak-anak. Selain Fun Walk 500 peserta dan lomba mewarnai, momen kunci adalah Simbolis Penetasan Vaksin Polio kepada lima bayi, disaksikan oleh perwakilan Kementerian Kesehatan, WHO, dan UNICEF.
Dr. Jusuf Kristianto, MPH, PhD, dari Tim Pakar Edukasi Rotary, memberikan perspektif tentang “biaya” kelalaian imunisasi. “Anggaplah vaksinasi sebagai investasi. Ketika Polio menyerang, yang terjadi bukan sekadar kelumpuhan, tetapi juga keruntuhan ekonomi keluarga. Kami mengingatkan bahwa dampaknya adalah gangguan pendapatan, beban perawatan seumur hidup, dan terganggunya peran sosial anggota keluarga lainnya,” jelasnya.
Jaringan Dukungan Global dan Lokal
Kehadiran Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Rotaract LSPR, serta siswa pertukaran budaya dari lima negara (Brasil, Belgia, Jepang, Taiwan, Spanyol) menunjukkan bahwa kampanye “Together We End Polio” ini merupakan gerakan gotong royong nasional dan global, memanfaatkan soft power Rotary untuk menyebarkan pesan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat.
Keberhasilan meraih rekor MURI menandai capaian besar Rotary Indonesia dalam memobilisasi kesadaran publik terhadap pentingnya vaksinasi sebagai satu-satunya jalan menuju Indonesia yang sepenuhnya bebas dari ancaman Polio.
[]